Protes itu dilangsungkan karena secara nyata terjadi bahwa ada pemain yang memainkan pemain diklubnya namun pemain ini sementara mengikuti event yang sama yakni seleksi di Jawa Barat.
Saat ini, Propinsi Jawa Barat sedang melakukan seleksi pemain dalam rangka persiapan PON. Dari data yang diperoleh, benar bahwa pemain tersebut justru terdaftar di salah satu klub di Jawa Barat.
Lihat rilisan berita dari PBVSI Jawa Barat yang dikeluarkan tanggal 20 Mei 2023, dan telah bertanda tangan cap Sekertaris Umum PBVSI Jawa Barat, AKBP Mohammad Rois, SIK, MH.
Maka dari itu, event Kapolda Cup ini tentu adalah keagungan PBVSI Sulut, justru meninggalkan hal-hal yang tidak baik, yang mana hal itu dilakukan justru oleh panitia.
Jika demikian, siapa yang bisa mempertanggungjawabkan eksistensi dan keberadaan perjalanan bola voli di Sulut?***