MANADOKU.COM - DPP Gerakan Kasih Indonesia (Gerkindo) terus menjalankan kegiatan aksi sosial demi membantu masyarakat yang membutuhkan.
Pada akhir pekan lalu, DPP Gerkindo di bawah kepemimpinan Ketua Umum Dr. Yerry Tawalujan, menggelar aksi sosial di tiga lokasi terdampak gempa di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Dr. Yerry Tawalujan menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Gerkindo sebagai Organisasi Sayap Partai Perindo.
"Meskipun kontestasi politik telah usai pada Pemilu 14 Februari 2024, namun kepedulian Partai Perindo terhadap masyarakat tetap berlanjut, terutama dalam membantu warga yang terkena bencana," ujar Yerry Tawalujan pada Kamis, 4 April 2024.
Baca Juga: Dituding Ingin Rebut Posisi Ketua Umum PDIP, Jokowi Justru Bilang Begini
"Pada kesempatan ini, kami menyalurkan total 500 paket sembako, yang terdiri dari beras 5 kg dan minyak goreng, di tiga lokasi terdampak bencana, dua di kota Tuban dan satu di Desa Sukorejo, Kabupaten Tuban," tambahnya.
Di Kota Tuban, Gerkindo membagikan paket bantuan kepada puluhan Pendeta lintas sinode gereja dan jemaatnya, termasuk dari sinode GBIS, GPPS, GKN, GBI, dan GPdI.
Aksi Gerkindo Mendapat Apresiasi
Pdt. Anton, gembala sidang yang menerima bantuan, mengapresiasi aksi sosial Gerkindo sebagai wujud pelayanan langsung kepada jemaat dan masyarakat.
"Kami sangat berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada Gerkindo sebagai organisasi sayap Partai Perindo yang tak kenal lelah dalam membantu masyarakat. Ini adalah pelayanan kongkrit yang sangat dibutuhkan oleh jemaat," ujar Pdt. Anton.
Senada, Nasem, seorang warga Desa Sukorejo yang menerima bantuan, menyatakan rasa terbantu dengan bantuan yang diberikan oleh Gerkindo.
"Alhamdulillah masih ada partai politik yang peduli dengan nasib kami yang terkena bencana. Terima kasih kepada Partai Perindo," kata Nasem.
Sebagaimana diketahui, gempa bumi Tuban dengan kekuatan 6,0 Magnitudo terjadi pada tanggal 22 Maret 2024 pukul 11.22 WIB. Pusat gempa berada di laut, 132 km timur laut Tuban, dengan kedalaman 10 km.
Akibat gempa tersebut, puluhan rumah, sekolah, dan bangunan lainnya mengalami kerusakan. Warga yang terdampak gempa terpaksa mengungsi, termasuk anak-anak sebanyak 10.485 jiwa, pengungsi dewasa 18.599 jiwa, dan kelompok lansia sebanyak 5.065 jiwa.***