Asal Usul Nama 30 Kampung di Manado, Dari Wenang Hingga Bunaken

- 25 Mei 2024, 18:00 WIB
Ilustrasi Asal Usul Nama 30 Kampung di Manado, Dari Wenang Hingga Bailang
Ilustrasi Asal Usul Nama 30 Kampung di Manado, Dari Wenang Hingga Bailang /Tangkap layar/Instagram @pesona.manado

Dalam bahasa Sangihe, pondolre memiliki arti tambahan sebagai ujung kampung secara luas.

7. Komo

Nama "Komo" berasal dari kata dalam bahasa Tombulu yang berarti ikan teri atau ikan kecil.

Etnis Bantik menyebutnya "ko’mo’", yang berarti udang kecil.

Dahulu, masyarakat sering menangkap ikan kecil atau udang kecil di sungai Tondano yang melintasi wilayah ini.

8. Pinaesaan

"Pinaesaan" berasal dari kata dalam bahasa Toulour, Tombulu, Tonsea, dan Tontemboan yang berarti persatuan.

9. Kayuwatu

Nama "Kayuwatu" berasal dari kata dalam bahasa Tonsea "kayu" dan "watu", serta bahasa Tombulu "kai" dan "watu", yang berarti jenis pohon bernama ilmiah *Homalium Foetidum Benth*.

Dalam bahasa Tombulu, daerah ini disebut "Kaiwatu", yang kini diubah menjadi Kairagi Dua di kecamatan Mapanget.

10. Bengkol

Nama "Bengkol" berasal dari kata dalam bahasa Bantik "beng’kolro’", yang berarti bengkok.

Sesuai dengan namanya, kelurahan Bengkol terletak di aliran sungai Paniki yang berlekuk atau bengkok.

11. Buha

Nama "Buha" berasal dari kata dalam bahasa Bantik dan Sangihe yang berarti gosok.

Halaman:

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini