Gereja GMIM Sentrum Manado, Cagar Budaya Nasional yang Pernah Diserang Bom

- 6 Mei 2024, 21:00 WIB
Gereja GMIM Sentrum yang satu area dengan monumen perang dunia II.
Gereja GMIM Sentrum yang satu area dengan monumen perang dunia II. /Instagram/@f_saptaputra

MANADOKU.COM - Gereja GMIM Sentrum Manado merupakan salah satu destinasi wisata paling menarik di Kota Manado. Pasalnya, gereja ini adalah yang tertua di Sulawesi Utara.

Bahkan, gereja ini telah diakui sebagai Cagar Budaya Nasional melalui SK Penetapan PM.22/PW.007/MKP/2007, yang diterbitkan pada tanggal 26 Maret 2007.

Terletak di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, gereja ini menjadi bagian bersejarah yang memperkaya warisan budaya bangsa.

Sebagai bangunan bersejarah, Gereja GMIM Sentrum Manado memancarkan keindahan arsitektur dan makna mendalam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kota Manado.

Baca Juga: Menjelajahi Rumah Walewangko, Rumah Adat Sulawesi Utara dan Keunikannya

Berikut ini adalah sejarah Gereja GMIM Sentrum Manado yang sekarang ini tercatat sebagai cagar budaya nasional berbenda dengan sejarahnya yang menarik.

Sejarah Gereja GMIM Sentrum Manado

Gereja GMIM Sentrum Manado, yang merupakan salah satu gereja tertua di wilayah tersebut, memiliki sejarah yang kaya dan penuh peristiwa penting.

Didirikan pada tahun 1677 Masehi oleh Pendeta Belanda bernama Zacharias Coheng, gereja ini awalnya dikenal dengan nama Gereja Besar (Oude Kerk) Manado, di bawah naungan Indische Kerk atau Gereja Negara pada masa pemerintahan kolonial Belanda.

Pada masa penjajahan Jepang (1942-1945), gereja ini bahkan dijadikan markas Manado Syuu Kiri Sutokyop Kyookai (MSKK) yang dipimpin oleh pendeta Jepang, Hamasaki.

Halaman:

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini