Dimana Lokasi Bandara Sam Ratulangi? Ini yang Perlu Anda Tahu!

- 24 April 2024, 19:00 WIB
Bandara Sam Ratulangi tampak dari atas
Bandara Sam Ratulangi tampak dari atas /Instagram/@kotamanado

MANADOKU.COM - Bandara Sam Ratulangi Manado beberapa waktu lalu sempat menjadi pembicaraan publik setelah tidak beroperasi sementara waktu karena adanya erupsi Gunung Ruang di Sitaro.

Tapi tahukah Anda, dimana sebenarnya lokasi Bandara Sam Ratulangi berada? Apakah benar masih berada di wilayah Manado ataukah justru di kabupaten atau kota lain di Sulawesi Utara?

Masyarakat di luar Sulawesi Utara saat ini masih lebih mengenal bandara ini daripada bandara lainnya yang ada di provinsi ini. Wajar karena inilah bandar udara paling lama yang dimiliki masyarakat Sulawesi Utara.

Dalam kesempatan ini, MANADOKU.COM akan membeberkan informasi tentang profil termasuk lokasi Bandara Sam Ratulangi berada.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Bandara Sam Ratulangi Manado Akhirnya Dibuka Kembali

Sejarah awal

Bandara Sam Ratulangi, yang terletak di Manado, Sulawesi Utara, memiliki sejarah yang kaya dan beragam. Awalnya, bandara ini dibangun oleh tentara Jepang pada tahun 1942 dengan panjang landasan hanya 700 meter dan lebar 23 meter.

Saat itu, bandara ini dinamai Lapangan Udara Mapanget, merujuk pada lokasinya di Mapanget.

Ketika terjadi pergolakan Permesta, bandara ini kemudian dinamai Lapangan Udara Tugiman, untuk mengenang seorang tentara Sersan Mayor Tugiman yang gugur dalam pertempuran di Mapanget.

Namun, seiring berjalannya waktu, namanya kembali berubah menjadi Lapangan Udara Mapanget.

Perubahan nama terus berlanjut, dan bandara ini kemudian dinamai Lapangan Udara A. A. Maramis, mengambil nama jalan raya dari Manado ke bandara.

Namun, pada akhirnya, untuk menghormati Pahlawan Nasional Indonesia asal Minahasa, Sulawesi Utara, Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi, bandara ini dinamai Lapangan Udara Sam Ratulangi, yang kemudian dikenal sebagai Bandara Sam Ratulangi hingga saat ini.

Perluasan bandara

Pada tahun 1994, Bandara Sam Ratulangi diresmikan sebagai bandara internasional kelas 1B.

Untuk memenuhi kebutuhan akan transportasi udara yang semakin meningkat, pada tahun yang sama landasan bandara diperluas menjadi 2.650 meter dengan lebar 45 meter.

Dengan perluasan ini, Bandara Sam Ratulangi dapat menampung jenis pesawat yang lebih besar seperti Airbus A300, A320, dan McDonnell Douglas DC-10.

Pengembangan Bandara Sam Ratulangi terus dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian daerah dan menyediakan fasilitas penerbangan yang memadai.

Pada tahun 1990, pengelolaan bandara ini diserahkan kepada PT Angkasa Pura I (Persero), sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Proyek pembangunan Fasilitas Bandara dan Keselamatan Penerbangan (FBUKP) dilaksanakan untuk memperluas dan memperbaiki fasilitas bandara.

Pada tahap pertama pengembangan, kapasitas terminal penumpang ditingkatkan dari 1,4 juta orang menjadi 3,5 juta orang, sedangkan landasan pacu diperpanjang 150 meter.

Terminal penumpang internasional dan domestik diperluas dari 20.093 m2 menjadi 22.000 m2 pada tahap awal, dan direncanakan akan dikembangkan menjadi 50.000 m2 pada tahap akhir.

Selain itu, area parkir pesawat (apron) juga diperluas dari 70.306 m2 menjadi 163.500 m2 untuk meningkatkan kapasitas parkir pesawat di bandara ini.

Dengan terus berkembangnya infrastruktur dan fasilitasnya, Bandara Sam Ratulangi siap melayani kebutuhan transportasi udara yang semakin meningkat di wilayah Manado dan sekitarnya, serta menjadi pintu gerbang utara Asia Pasifik yang penting.***

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini