Serba-Serbi Tradisi Iwadh Kampung Arab Manado: Pengertian, Sejarah Hingga Maknanya

- 11 April 2024, 10:00 WIB
Rombongan Iwad ketika berada di dalam rumah warga Kampung Arab Manado, tahun lalu.
Rombongan Iwad ketika berada di dalam rumah warga Kampung Arab Manado, tahun lalu. /Dok. PRMN/

Sejarah Iwadh Kampung Arab Manado

Tradisi Iwadh merupakan warisan turun-temurun yang hingga kini tetap dijaga kelestariannya di Kampung Arab, yang terletak di Kelurahan Istiqlal, Kecamatan Wenang, Manado.

Mayoritas penduduk kampung ini adalah keturunan Arab, dan tradisi tersebut dilaksanakan pada hari kedua setelah perayaan Idul Fitri.

Meskipun tidak ada konfirmasi pasti tentang awal pelaksanaan tradisi ini, beberapa sumber yang dapat dipercaya menyebutkan bahwa tradisi tersebut telah ada sejak awal kemerdekaan Republik Indonesia.

Penting untuk dicatat bahwa waktu awal pelaksanaan tradisi ini menimbulkan kesan bahwa ada keterkaitan dengan kegiatan halal bihalal yang diperkenalkan oleh Presiden Soekarno di Istana Negara pada awal-awal kemerdekaan.

Hal ini dianggap sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi antara para pengelola negara dengan berbagai unsur politik dan organisasi masyarakat di tanah air.

Tradisi halal bihalal kemudian menjadi kegiatan yang diwariskan secara turun temurun oleh masyarakat Indonesia sebagai bentuk silaturahmi setelah menjalankan ibadah puasa.

Makna Iwadh

Dengan dasar filosofi tersebut, maka kegiatan iwadh dilakukan oleh masyarakat Kampung Arab untuk menghubungkan tali silaturahmi dan saling memaafkan jika ada suatu kesalahan selama berinteraksi antara satu dengan lainnya, dan telah menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya.

Kegiatan ini merupakan ajang silaturahmi bagi masyarakat keturunan Arab yang ada di Manado maupun yang berada di perantauan (yang pernah tinggal di Kampung Arab) Manado.

Inti Kegiatan

Inti dari tradisi iwadh adalah pembacaan doa pada setiap rumah oleh imam masjid dan jamaah.

Di antara doa-doa yang dipanjatkan berisi berbagai bacaan di antaranya diambil dari Maulid Burdah yang telah dikenal pada masyarakat keturunan Arab Yaman yang ada di Indonesia.

Halaman:

Editor: Sahril Kadir

Sumber: Jurnal IAIN Manado


Tags

Artikel Pilihan

Terkini