Selain Sama-Sama Gemoy, Kisah Jenderal Iroh dari Avatar Netflix Disebut Mirip Prabowo, Ini Ulasannya

6 Maret 2024, 18:31 WIB
Kisah Jenderal Iroh dalam serial film Avatar The Last Airbender dicocoklogikan dengan kisah Prabowo Subianto /

MANADOKU.COM -- Serial film live action Avatar : The Last Airbender saat ini sedang tayang di Netflix. Beberapa karakter di serial film tersebut banyak mendapat sorotan sebab banyak kisah mereka yang related dengan tokoh yang ada di Indonesia.

Salah satunya adalah karakter Jenderal Iroh. Jenderal Iroh banyak dicocoklogikan dengan tokoh di Indonesia yaitu Prabowo Subianto. 

Selain sama-sama berpangkat Jenderal dan perawakan karakter Jenderal Iroh yang disebut Gemoy, ada beberapa kisah hidup dan backstorynya juga disebut mirip dengan Prabowo Subianto.

Berikut ulasan tentang karakter Jenderal Iroh dan tokoh Prabowo Subianto yang dirangkum sudah dirangkum :

Baca Juga: Luar Biasa! 'Avatar The Last Airbender' Sukses Pecahkan Rekor One Piece di Netflix

Kisah Jenderal Iroh

Iroh adalah pensiunan jenderal Negara Api, mantan Pangeran Negara Api dan Ketua dari Ordo Lotus Putih. Iroh adalah anak dari Raja Api Azulon dan Ratu Api Ilah, kakak dari Raja Api Ozai, dan paman dari Azula yang juga semua karakter tersebut hadir dalam versi live actionnya.

Dikutip dari avatar.fandom.com Iroh merupakan Master Pengendali Api, dan mentor yang bijak bagi keponakannya Zuko. Kemampuannya yang sangat menakjubkan, nafas api dan pernyataan bahwa ia membunuh naga terakhir, membuat ia mendapat gelar kehormatan Naga dari Barat oleh Negara Api.

Sebenarnya, Iroh bukan membunuh naga tersebut, tetapi ia belajar dari naga, dan merahasiakan keberadaan Ksatria Matahari Kuno.

Tidak seperti orang lain dari Negara Api, khususnya dalam keluarga sendiri, Iroh adalah pria santai, spiritual dan sedikit hedonis.

Meski begitu, Iroh menghargai keseimbangan dari empat elemen, bahkan menggabungkan aspek dari unsur-unsur lain ke dalam keterampilan Pengendalian Apinya. Dia dibantu Avatar Aang dan teman-temannya beberapa kali, dan untuk itu, ia dicap sebagai pengkhianat.

Jenderal Iroh juga mempunyai masa lalu kelam karena sempat kehilangan putranya Pangeran Lu Ten di pengepungan Ba Sing Se.

Pasca hal tersebut Iroh melihat Zuko sebagai anaknya sendiri daripada keponakannya. Iroh telah mempengaruhi Zuko untuk memilih takdirnya sendiri daripada nasib yang lain telah diharapkan darinya. Dia pun menikmati masa pensiunnya dengan melayani teh di toko miliknya, Toko Teh Jasmine Dragon.

Tentang Prabowo Subianto

Prabowo Subianto, punya rekam jejak HAM masa lalu yang mencengangkan di mata aktivis dalam dan luar negeri.

Tuduhan yang paling utama adalah bahwa Prabowo mengomandani satuan yang menculik dan menyiksa beberapa pejuang demokrasi menjelang masa akhir rezim Suharto pada akhir 1990an.

Dari 23 orang, beberapa selamat, satu meninggal dunia, dan 13 aktivis lainnya sampai sekarang masih hilang.

Menurut BBC.com, Prabowo kemudian dicopot dari militer dan mengasingkan diri ke Yordania pada 2000-an.

Beberapa tahun kemudian, dia kembali ke Indonesia dan membangun kekayaan di sektor kebun sawit dan pertambangan, sebelum terjun ke politik.

Sebagian orang mungkin menilai Prabowo merasa berhak memperoleh ruang di poros kekuasaan. Secara politis, dia “berdarah biru” – lahir di keluarga elite yang sudah identik dengan politik Indonesia.

Kisah hidup Prabowo

Diketahui ayah Prabowo adalah ekonom terkemuka yang pernah menjadi menteri perdagangan dan menteri keuangan, sementara kakek Prabowo mendirikan bank BUMN pertama di Indonesia.

Prabowo kecil hidup di pengasingan bersama keluarganya di Swiss dan Inggris. Ini terjadi setelah sang ayah dituduh terlibat dalam pemberontakan separatis di Sumatra.

Dia pun bergabung ke militer setelah kembali ke Indonesia pada tahun 1970 – kariernya menanjak dengan cepat.

Pada 1980-an, Prabowo bersama unit khusus memerangi kelompok separatis di Timor Timur (sekarang Timor Leste). Para saksi mata menudingnya melakukan kebiadaban di sana dan di Papua.

Pada tahun 1983, Prabowo masuk ke lingkaran dalam Suharto dengan menikahi salah satu putrinya: Siti Hediati Hariyadi.

Pernikahan ini berlangsung selama 15 tahun – lalu kandas, seiring dengan berakhirnya rezim militer Orde Baru.

Prabowo kemudian memimpin sebuah satuan unit khusus yang dituduh menculik beberapa aktivis. Dia diberhentikan, tapi tidak pernah mendapat tuntutan hukum.

Pada hari-hari penuh kekacauan jelang akhir kepemimpinan Suharto, Prabowo juga dituduh memicu penjarahan di Jakarta yang membuat banyak minoritas Tionghoa menjadi korban.

Namun, Prabowo senantiasa menyangkal segala tuduhan ini.

Setelah kejatuhan Suharto, Prabowo pergi ke Yordania dan menghindar dari sorotan ketika Indonesia memasuki era demokrasi pada milenium baru.

Mantan petinggi militer ini pun dilarang masuk ke wilayah AS dan Australia karena masuk daftar hitam akibat rekam jejak HAM-nya. Pencekalan ini baru dihapus beberapa tahun belakangan.

Setelahnya, karir Prabowo juga diketahui meramba ke dunia bisnis hingga politik. Hingga saat ini karir Prabowo terus melejit hingga mencalonkan diri sebagai Presiden RI saat ini.

Bagaimana, apakah benar ada kesamaan penokohan keduanya? Atau hanya sekedar cocoklogi dari penggemar saja? ***

Editor: Rangga Mangowal

Tags

Terkini

Terpopuler