Google Scholar vs Aplikasi Pencari Jurnal Ilmiah Lain, Kelebihan dan Kekurangannya

- 21 Juni 2024, 15:00 WIB
Ilustrasi pencarian jurnal ilmiah di Google Scholar
Ilustrasi pencarian jurnal ilmiah di Google Scholar /Pixabay/

2. Kurang fokus pada jurnal terindeks

Google Scholar tidak hanya mengindeks jurnal terindeks, tetapi juga sumber lain seperti website dan blog. Hal ini dapat membuat pengguna kesulitan dalam menemukan jurnal berkualitas tinggi.

3. Fitur lanjutan terbatas

Google Scholar tidak menawarkan fitur lanjutan yang tersedia di beberapa aplikasi pencari jurnal ilmiah lain, seperti analisis bibliometrik dan alat manajemen referensi.

Aplikasi Pencari Jurnal Ilmiah Lain

Selain Google Scholar, terdapat beberapa aplikasi pencari jurnal ilmiah lain yang populer, seperti:

  1. Scopus: Scopus adalah platform pengindeksan jurnal ilmiah yang berfokus pada jurnal terindeks dan publikasi berkualitas tinggi.
  2. EBSCOhost: EBSCOhost menawarkan akses ke berbagai database jurnal ilmiah dan sumber informasi lainnya.
  3. ProQuest: ProQuest menyediakan akses ke berbagai database jurnal ilmiah, buku elektronik, dan disertasi.
  4. ScienceDirect: ScienceDirect adalah platform pengindeksan jurnal ilmiah dari Elsevier yang berfokus pada bidang sains dan teknologi.

Penting untuk diingat bahwa Google Scholar memiliki beberapa kekurangan, seperti kualitas hasil pencarian yang tidak selalu akurat dan kurang fokus pada jurnal terindeks.

Oleh karena itu, pengguna disarankan untuk menggunakan Google Scholar bersama dengan aplikasi pencari jurnal ilmiah lain untuk mendapatkan hasil pencarian yang lebih lengkap dan akurat.

Tips

Pilihlah aplikasi pencari jurnal ilmiah yang sesuai dengan kebutuhan dan bidang penelitian Anda.

Gunakan beberapa aplikasi pencari jurnal ilmiah secara bersamaan untuk mendapatkan hasil pencarian yang lebih lengkap.

Pastikan untuk selalu mengevaluasi kredibilitas sumber informasi sebelum menggunakannya dalam penelitian Anda.***

Halaman:

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini