Kenyamanan Pariwisata di Sulawesi Utara dan Mitigasi Bencana

26 Januari 2023, 06:50 WIB
Oleh Drs. Agus Santoso Budiharso, B.Sc., M.Sc. /Istimewa/

PEMBANGUNAN infrastruktur pariwisata di Manado telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini seiring dengan pembangunan yang luas dalam industri pariwisata di Sulawesi Utara dan ditetapkannya Sulawesi Utara sebagai destinasi wisata yang didukung oleh program KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) pariwisata Likupang.

Program KEK ini diluncurkan pemerintah untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi di daerah tersebut melalui pembangunan infrastruktur, fasilitas wisata dan promosi.

Pembangunan infrastruktur yang dilakukan di antaranya adalah pembangunan bandara, pelabuhan, jalan raya, penginapan, restoran, dan fasilitas-fasilitas pariwisata lainnya.

Baca Juga: Mitigasi Bencana di Kota Manado dengan Mengenali Perubahan Bentang Alam-Bentuk Lahan

Pembangunan infrastruktur, fasilitas yang menjamin kenyamanan dan keamanan wisatawan juga sangat penting untuk diperhatikan dalam meningkatkan pariwisata di Manado.

Pembangunan fasilitas ibadah seperti musholla atau tempat sholat, fasilitas perlindungan bencana, kesehatan, transportasi yang baik, dan fasilitas-fasilitas lainnya yang dibutuhkan oleh wisatawan sangat penting untuk diperhatikan dalam rangka meningkatkan kenyamanan dan keamanan wisatawan.

Pembangunan fasilitas yang baik dapat mengurangi risiko bencana dan membantu wisatawan untuk selamat dari bencana jika terjadi.

Pemerintah dan pengelola pariwisata juga harus bekerja sama dengan pihak yang berwenang dalam bidang mitigasi bencana dan menyiapkan rencana tanggap darurat yang baik dalam rangka meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan wisatawan.

Dari berbagai pengalaman yang ada, selama penulis berkunjung ke tempat wisata, tidak semua tempat wisata menyediakan fasilitas tempat ibadah bagi wisatawan muslim.

Suatu waktu penulis tiba di tempat wisata di daerah pantai malalayang, ketika itu jam 3 sore, penulis mau sholat dan bertanya kepada petugas dan juga penyedia jajanan yang ada, adakah musholla? Saya akan sholat. Mereka menjawab tidak ada pak. Terus penulis bingung dimana ya saya harus sholat.

Akhirnya penulis mencoba tanya lagi, dan mereka memberikan alternatif bapak bisa sholat di bangunan menara sana.

Langsung penulis menuju ke Manara di pantai Malalayang itu, dan mengerjakan sholat yang mana menara itu kondisinya sebenarnya tak begitu layak untuk sholat, namun karena waktu harus sholat, dengan menggelar alas sholat penulis sholat di situ walau dengan kondisi apa adanya.

Berdasarkan pengalaman tadi, penulis punya pemikiran alangkah baiknya kalau di tempat wisata yang tersebar banyak di Sulawesi Utara dan khususnya Manado itu ada musholla walaupun ukurannya hanya 2x2 meter persegi.

Memberikan fasilitas ibadah seperti musholla di tempat wisata ini sangat penting untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan muslim.

Penyediaan fasilitas ibadah seperti musholla atau tempat sholat merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan muslim di tempat pariwisata.

Selain itu, faktor-faktor lain seperti keamanan, kualitas fasilitas wisata, aksesibilitas, pelayanan, dan ketersediaan makanan halal juga penting untuk diperhatikan dalam upaya meningkatkan kenyamanan wisatawan muslim.

Pemerintah dan pengelola pariwisata juga harus bekerja sama dengan masyarakat setempat dan pihak terkait untuk menyediakan fasilitas dan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan muslim.

Penyediaan fasilitas ibadah seperti tersebut di atas dapat meningkatkan kenyamanan dan kepuasan wisatawan muslim saat berkunjung ke kota Manado.

Hal ini dapat menarik lebih banyak wisatawan muslim ke kota tersebut dan meningkatkan pendapatan bagi industri pariwisata lokal dan masyarakat setempat.

Selain itu juga pengelola pariwisata diharapkan menyertakan mitigasi bencana dalam perencanaan pariwisata yang komprehensif. 

Pariwisata dan mitigasi bencana memiliki kaitan yang erat karena pariwisata dapat mempengaruhi risiko bencana dan sebaliknya, bencana dapat mempengaruhi pariwisata.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengintegrasikan pariwisata dan mitigasi bencana adalah:

  1. Menyertakan mitigasi bencana dalam perencanaan pariwisata. Pemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pengelola tempat wisata dan industri pariwisata lainnya untuk menyertakan mitigasi bencana dalam perencanaan pariwisata.
  2. Menyediakan fasilitas perlindungan bencana di tempat wisata. Pengelola tempat wisata dapat menyediakan fasilitas perlindungan bencana seperti shelter, peralatan evakuasi, dan petunjuk evakuasi yang jelas.
  3. Melakukan pengecekan dan pemeliharaan rutin fasilitas perlindungan bencana. Pengecekan dan pemeliharaan rutin fasilitas perlindungan bencana sangat penting untuk memastikan bahwa fasilitas tersebut dapat digunakan dengan baik saat bencana terjadi.
  4. Melakukan pelatihan dan sensitisasi terkait mitigasi bencana bagi staf dan wisatawan. Pelatihan dan sensitisasi terkait mitigasi bencana dapat membantu staf dan wisatawan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan terhadap bencana.
  5. Mengembangkan pariwisata berkelanjutan yang mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat setempat. Pariwisata yang berkelanjutan dapat mengurangi risiko bencana dan membantu masyarakat setempat untuk mengatasi dampak bencana jika terjadi.
  6. Bekerja sama dengan pihak yang berwenang dalam bidang mitigasi bencana, seperti BPBD, untuk menyiapkan rencana tanggap darurat dan sosialisasi kepada masyarakat setempat dan wisatawan.

Integrasi pariwisata dan mitigasi bencana dapat membantu meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan wisatawan dan masyarakat setempat serta mengurangi dampak negatif bencana bagi pariwisata.

Menyertakan mitigasi bencana dalam perencanaan pariwisata merupakan hal yang penting untuk meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan wisatawan serta mengurangi dampak negatif bencana bagi pariwisata.

Pemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pengelola tempat wisata dan industri pariwisata lainnya dalam hal ini, untuk menyertakan aspek mitigasi bencana dalam perencanaan pariwisata seperti dalam perencanaan pembangunan infrastruktur dan fasilitas, pembuatan rencana tanggap darurat, serta sosialisasi kepada masyarakat setempat dan wisatawan.

Hal ini dapat membantu meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan terhadap bencana dan mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh bencana.

Mari kita kita berkunjung ke Manado Sulawesi Utara, wisata nyaman bagi siapa saja, menyenangkan dan aman.***

Penulis adalah Sekretaris Dewan Pakar KAGEGAMA, Sekretaris Dewan Pakar KAGAMA Cabang Manado, Dosen Prodi Teknik Geologi Universitas PRISMAS Manado, dan Wakil Ketua IV BAZNAS Provinsi Sulawesi Utara

Editor: Sahril Kadir

Tags

Terkini

Terpopuler