Renungan Makna Tangan Kanan Memberi, Tangan Kiri Tidak Perlu Tahu

- 24 Mei 2023, 16:36 WIB
Foto ilustrasi memberi kotak berisi makanan
Foto ilustrasi memberi kotak berisi makanan /Felix Tendeken/
MANADOKU.com-Sore ini Rabu (24/5/2023) matahari tampak mulai berubah warna merah kekuningan dan menuju ke peraduan. 
 
Dari kejauhan tampak dua orang bocah kecil memikul karung dan memungut botol plastik serta sampah plastik berharga lainnya di depan SPBU Gunung Potong Kecamatan Singkil, Kota Manado. 
 
Keduanya tampak begitu bersemangat memasukan botol plastik kedalam karung. 
 
Di dekat mereka ada mobil Daihatsu Ayla berwarna merah, sedang parkir mengantre untuk mengisi bahan bakar. 
 
Tampak kacanya terbuka setengah dan dari dalam seorang perempuan memanggil kedua anak tersebut. 
 
Terlihat ia memberikan bungkusan makanan serta lembaran uang kepada anak tersebut. 
 
Sementara pengendara sepeda motor yang berada di samping mobil tersebut berusaha memotret momen tersebut. 
 
Namun perempuan dalam mobil tampak melarang dan cepat-cepat menutup kaca berlapis riben berwarna hitam. 
 
Peristiwa ini mengingatkan kita pada sebuah peribahasa yang sarat makna, yaitu "tangan kanan memberi, tangan kiri tidak perlu tahu,".
 
Perempuan tersebut tampak menolak untuk dipotret tak seperti seorang Caleg yang sedang mempromosikan diri kepada rakyat, memberi tapi dikelilingi mata kamera. 
 
Peribahasa ini mengajarkan kepada kita bagaimana seharusnya ketika beramal. 
 
Tidak perlu pamer, tidak perlu memberitahukannya kepada orang-orang, bahkan 'tangan kiri' pun tidak perlu tahu.
 
Mengutip dari bacaan Kitab Suci umat Kristiani, Kisah Para Rasul 2 : 44-45 yang berkata "Semua orang yang percaya tetap bersatu, dan semua milik mereka adalah milik bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing".
 
Disadari memang sangat jarang menemukan orang yang berhati mulia seperti itu. 
 
Seseorang yang telah lama percaya Yesus pun bisa mengalami degradasi kasih yang menjadi identitas sejatinya dalam Yesus.
 
Orang percaya perlu mencontoh Yesus dan menjadikan firmannya sebagai pedoman setiap waktu dalam menjalani hari-harinya.
 
Memiliki buah-buah Roh yang bisa dinikmati orang lain sebagaimana dalam Galatia 5:22-23 dikatakan, "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu."
 
Kita hidup dalam dunia yang sedang asing dengan kasih. 
 
Ada begitu banyak hal yang memengaruhi kita untuk memilih apakah perlu mengasihi orang lain atau tidak. 
 
Ada begitu banyak hal yang membuat kita mulai ragu untuk mengasihi sehingga hati mulai berkarat secara fungsi karena jarang dipergunakan untuk mengasihi. 
 
Betapa memedihkan jika hal itulah yang hari-hari ini sedang kita alami. 
 
Kiranya perkataan Paulus dalam Kolose 3:23 mengingatkan kita, "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (***) 

Editor: Zayn Karinda

Sumber: Renungan Harian Katolik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x