Seiring waktu, lagu "Pangkalan Umbak" menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Ranau.
Lagu ini sering dinyanyikan dalam berbagai acara adat dan budaya, seperti pernikahan, festival, dan menyambut tamu.
Kepopulerannya pun tak hanya sebatas Ranau, tetapi juga menyebar ke seluruh penjuru Sumatera Selatan dan bahkan hingga ke luar daerah.
Fakta menarik:
Pencipta lagu: Tidak ada informasi pasti mengenai siapa pencipta lagu "Pangkalan Umbak". Lagu ini dipercaya diciptakan oleh masyarakat Ranau secara kolektif dan diturunkan dari generasi ke generasi.
Tahun pembuatan: Diperkirakan lagu ini diciptakan pada masa penjajahan Belanda, sekitar abad ke-19 atau awal abad ke-20.
Makna lagu: Lirik lagu "Pangkalan Umbak" menceritakan tentang keindahan alam Ranau, keramahan penduduknya, dan rasa cinta terhadap kampung halaman.
Popularitas lagu: Lagu ini sangat populer di Sumatera Selatan dan sering dinyanyikan dalam berbagai acara adat dan budaya.
Versi dan Penyanyi: Lagu "Pangkalan Umbak" telah memiliki banyak versi dan dinyanyikan oleh berbagai penyanyi, baik dari Sumatera Selatan maupun dari luar daerah.
Lirik lagu
Keribanganku ngambin ambong balek di ume
Kebaya singkat betis iluk dipandang mate
Gadislah dusun ngambin tehong balek di ume
Meniti jambat ayek jehenih muare bangke
Iluklah gumbaknye teballah alisnye
Kebual luk haman masak
Mandi di pangkala umbak
Ahilah petang gadis mandi sambel betembang