Mengurai Makna dan Sejarah Lagu 'Bujang Lapuk': Permata Musikal Penuh Pesan dari Bangka Belitung

12 Juni 2024, 13:00 WIB
Ilustrasi grup band menyanyikan lagu Bujang Lapuk /Instagram/@fadil_anw

MANADOKU.COM - Lagu daerah "Bujang Lapuk" dari Bangka Belitung tak lekang oleh waktu. Melodinya yang syahdu dan liriknya yang sarat makna terus memikat hati para pendengar, lintas generasi.

Namun, tahukah Anda sejarah dan pesan mendalam yang tersimpan di balik lagu legendaris ini?

Asal-Usul yang Masih Abu-Abu

Hingga kini, asal-usul pencipta lagu "Bujang Lapuk" masih menjadi misteri. Ada yang menyebutkan lagu ini lahir dari masyarakat penambangan timah di Bangka Belitung, diiringi alunan musik gambus Melayu.

Pendapat lain menyebut lagu ini merupakan gubahan dari lagu lama daerah lain yang diadaptasi dengan nuansa khas Bangka Belitung.

Baca Juga: Menelusuri Jejak Sejarah dan Makna Mendalam Lagu Daerah Bangka Belitung 'Sidik Belitong'

Makna Lirik yang Menusuk Kalbu

"Bujang Lapuk" secara harfiah berarti "perjaka tua". Lagu ini bercerita tentang seorang bujang (laki-laki lajang) yang sudah berumur namun belum menikah.

Ia merasa menyesal karena terlalu pemilih dalam mencari pasangan, hingga akhirnya tertinggal kereta.

Lirik lagu ini sarat dengan nasehat tentang pentingnya mensyukuri apa yang dimiliki dan tidak menunda-nunda kebahagiaan.

Lebih dari Sekedar Lagu Cinta

"Bujang Lapuk" tak hanya berkutat pada kisah cinta yang bertepuk sebelah tangan. Lagu ini juga menjadi cerminan realitas sosial di masa lampau, khususnya di daerah Bangka Belitung yang didominasi aktivitas penambangan.

Para bujang yang merantau untuk bekerja di tambang, terkadang asyik mencari materi sehingga lupa untuk membangun kehidupan pribadi.

Warisan Budaya yang Mendunia

Popularitas "Bujang Lapuk" tak hanya mendominasi ranah lokal Bangka Belitung. Lagu ini telah banyak diinterpretasi ulang oleh berbagai musisi nasional, bahkan mancanegara.

Penyanyi legendaris Rita Sugiarto pernah membawakan lagu ini dengan apik, semakin melambungkan namanya ke seluruh Indonesia.

"Bujang Lapuk" juga didaulat menjadi soundtrack film "Sang Pemimpi" (2009) yang semakin memperkenalkan keindahan melodinya kepada penonton internasional.

Simbol Kegigihan dan Introspeksi

"Bujang Lapuk" tak hanya sekadar lagu tentang cinta yang gagal. Lagu ini menjadi pengingat untuk senantiasa gigih meraih cita-cita, namun tetap bijak dalam mengambil keputusan.

Pesan untuk mensyukuri hidup dan tidak menunda kebahagiaan tetap relevan hingga saat ini.

Lirik lagu

Bujang lapuk, bujang lapuk ngape ka sedih?
Agik banyak dayang, agik banyak dayang
Tinggel ka pileh

Bujang lapuk, bujang lapuk dak usah bingung
dunio dak selibar, dunio dak selibar
sedaun kelor

Hidup ngebujang, hidup ngebujang
Dak de gune, dak de kek sude
Jangan pileh-pileh

Kelak kepileh pukok tebu baru tau rase
Ngape ka nek hidup diwek bujang lapuk
Bujang lapuk, bujang lapuk ngape ka sedih?

Agik banyak dayang, agik banyak dayang
Tinggel ka pileh
Bujang lapuk, bujang lapuk dak usah bingung

dunio dak selibar, dunio dak selibar
sedaun kelor
Hidup ngebujang, hidup ngebujang

Dak de gune, dak de kek sude
Jangan pileh-pileh
Kelak kepileh pukok tebu baru tau rase

Ngape ka nek hidup diwek bujang lapuk
Hidup ngebujang, hidup ngebujang
Dak de gune, dak de kek sude

Jangan pileh-pileh
Kelak kepileh pukok tebu baru tau rase
Ngape ka nek hidup diwek bujang lapuk

Lagu "Bujang Lapuk" dari Bangka Belitung lebih dari sekedar hiburan. Lagu ini merupakan warisan budaya yang sarat makna dan sejarah.

Melodi yang syahdu diiringi lirik yang dalam menjadi refleksi kehidupan sosial masyarakat Bangka Belitung.

"Bujang Lapuk" terus lestari, mengingatkan kita untuk berjuang meraih mimpi tanpa melupakan kebahagiaan.***

Editor: Sahril Kadir

Tags

Terkini

Terpopuler