Mitos dan Fakta Puasa di Bulan Ramadhan, Ibu Hamil Boleh Berpuasa?

24 Maret 2023, 14:36 WIB
Ilustrasi ibu hamil puasa /Tangkap layar/YouTube channel riedwanrichie

MANADO, Pikiran Rakyat - Banyak sekali mitos-mitos tentang berpuasa di bulan Ramadhan yang beredar di masyarakat dari zaman dahulu hingga sekarang ini.

Bahkan tidak sedikit orang yang mempercayai mitos tersebut.Beberapa di antaranya kadangkala dibenarkan karena sudah terbiasa atau sering mendengarnya.

Akan tetapi bisa jadi karena tidak mengetahui faktanya, mitos tersebut menjadi salah penerapannya di masyarakat.

Nah agar tidak salah persepsi lagi, berikut ini ulasan mengenai mitos dan fakta seputar puasa Ramadhan, yang dikutip dari unggahan video Kanal YouTube riedwanrichie.

Ibu menyusui tidak boleh berpuasa

Faktanya puasa tidak mempengaruhi kualitas ASI, tubuh manusia sangat pintar karena bisa melakukan kompensasi dalam keadaan apapun yang penting tidak berlebihan.

Yang dikhawatirkan bagi ibu menyusui adalah rasa haus hingga mengalami dehidrasi. Yang perlu dilakukan ibu menyusui adalah menjaga kesehatan saat puasa.

Harus memperhatikan kebutuhan vitamin, cairan, elektrolit, nutrisi dan protein. Selain itu jangan lupa untuk memperhatikan kualitas asupan gizi.

Ibu hamil tidak boleh berpuasa

Faktanya, ibu hamil tetap bisa berpuasa asalkan memperhatikan nutrisi agar tercukupi selama sahur dan berbuka.

Untuk kehamilan di triwulan pertama, jika masih mual maka sebaiknya tidak boleh berpuasa dulu. Namun jika mualnya sudah teratasi dan tidak mengganggu kehamilan maka boleh saja berpuasa.

Hal yang perlu dilakukan ibu hamil yang berpuasa, jangan makan asal kenyang saja pada saat sahur.

Pikirkan juga kesehatan calon bayi, apalagi di triwulan pertama sudah ada pembentukan jaringan sel otak.

Seperti halnya ibu menyusui, ibu hamil juga membutuhkan vitamin, cairan, elektrolit, energi serta protein.

Berbuka dengan minuman dingin

Faktanya dalam keseharian tidak dianjurkan minum minuman dingin, karena tubuh perlu waktu untuk menyeimbangkan suhu air agar bisa diserap ke sel-sel.

Sehari-hari saja tidak dianjurkan, apalagi saat puasa yang notabene suhu tubuh cenderung menghangat dari biasanya.

Hal yang perlu dilakukan saat berbuka puasa, adalah minum air putih hangat yang langsung bisa diserap oleh sel tubuh.

Tidak dianjurkan berbuka dengan minuman dingin apalagi dibarengi makanan berlemak, karena itulah yang bisa menyebabkan kegemukan.

Tidak sahur, Tidak masalah

Faktanya makan pagi atau sarapan itu penting untuk membangun metabolisme dan kecukupan oksigen di pagi hari sehingga bisa beraktivitas.

Begitu juga sahur saat bulan puasa sangat dianjurkan, karena setelah itu tidak ada makanan lagi yang dikonsumsi sampai waktu berbuka.

Besarnya porsi makan sahur yang dibutuhkan sama seperti sarapan, seperti daging sebagai protein, buah, sayur dan karbohidrat.

Orang lanjut usia tidak boleh puasa

Faktanya setiap orang punya kondisi yang berbeda, ada yang usia 60 tahun lebih lemah daripada orang berusia 70 tahun.

Semuanya sangat bergantung dari pola hidup, pola pikir dan aktivitas yang dilakukan. Jadi usia bukan menjadi patokan bahwa yang sudah lanjut usia tidak boleh berpuasa.

Periksalah ke dokter untuk mengetahui apakah ada penyakit yang membahayakan. Dan jika ada, segera konsultasikan apakah boleh melakukan puasa atau tidak.

Puasa dapat menurunkan berat badan

Faktanya puasa bisa menjadi program diet yang bagus, namun hati-hati saat berbuka puasa. Perhatikan makanan saat berbuka, jika makannya banyak dan berlebihan, yang terjadi bukanlah berkurang berat badan tetapi malah tambah gemuk.

Tidak dianjurkan mengkonsumsi makanan berkalori tinggi seperti makanan bersantan, manis atau berkarbohidrat tinggi. Sebaiknya makan buah, sayur dan daging tanpa lemak.

Puasa bisa menyembuhkan berbagai penyakit

Faktanya puasa memang dapat menyembuhkan penyakit seperti hipertensi, maag, asam urat serta diabetes.

Tetapi itu semua terganggu dengan disiplin orang yang berpuasa, misalnya sudah tahu menderita asam urat, sebaiknya jangan makan daging berlemak, santan, kacang-kacangan serta sayuran hijau tua.

Puasa merupakan program detoksifikasi, jika sebelumnya pencernaan hampir tidak pernah istirahat dengan nyaman.

Puasa membuat pencernaan mendapat kekuatannya kembali. Untuk itu saat berbuka, jangan makan berlebihan.

Berbuka harus dengan yang manis

Faktanya tergantung seberapa banyak makanan manis tersebut dikonsumsi. Pada saat puasa kadar gula darah cenderung menurun.

Jika berbuka dengan kolak pisang atau cendol, maka lambung akan kaget karena makanan tersebut mengandung lemak, gula dan karbohidrat yang tinggi.

Berbukalah dengan air putih hangat terlebih dahulu, untuk memberi peringatan pada sistem tubuh.

Kemudian dilanjutkan dengan sebutir kurma karena kandungan gulanya yang tinggi namun lambat dicerna.

Itulah beberapa mitos dan fakta seputar puasa, semoga bermanfaat dan bisa diterapkan saat sedang berpuasa.***

Editor: Sahril Kadir

Tags

Terkini

Terpopuler