Manajer Pep Guardiola juga bisa merayakan kesuksesan Liga Champions lagi setelah 12 tahun sejak kemenangan terakhirnya sebagai pelatih Barcelona.
City masuk ke pertandingan sebagai favorit yang kuat, tetapi Inter membuktikan diri mereka lebih dari sekadar lawan yang bisa dianggap remeh, dengan tekad untuk menghadapi tekanan dari lawan.
Mereka memulai pertandingan dengan lambat dan City tidak menunjukkan performa cemerlang seperti biasanya.
Baca Juga: ICI Manado Gelar Nonton Bareng Final Liga Champions Inter Milan vs Manchester City Sebentar
Hal ini memberikan kepercayaan diri bagi Inter, dan Federico Dimarco hampir mengancam City setelah menguasai bola, namun tembakannya melebar setelah ditepis oleh Marcelo Brozovic.
Ederson juga terlihat gugup dan melakukan kesalahan umpan yang membuat Nicolo Barella mendapatkan peluang tembakan dari jarak jauh. Beruntung bagi Ederson, usaha Barella masih tidak mengenai sasaran.
Haaland mencoba mencetak gol setelah mendapatkan umpan dari De Bruyne, namun usahanya berhasil digagalkan oleh Andre Onana.
De Bruyne sendiri juga mencoba peruntungannya dengan tembakan dari jarak jauh, tetapi usahanya kurang akurat dan berakhir dengan kekecewaan seperti final sebelumnya saat dia harus meninggalkan lapangan karena cedera wajah ketika City kalah dari Chelsea dua tahun lalu. De Bruyne kemudian digantikan oleh Phil Foden.
Babak kedua dimulai dengan pola yang serupa, tetapi Inter mulai menunjukkan keberanian mereka dan terlihat semakin berbahaya.