Enam Kampung Muslim, Bukti Harmoni dalam Keberagaman di Kota Manado

- 28 Mei 2024, 07:00 WIB
Meski mayoritas beragama Kristen, di Manado terdapat enam kampung Muslim yang hidup berdampingan dengan masyarakat lainnya.
Meski mayoritas beragama Kristen, di Manado terdapat enam kampung Muslim yang hidup berdampingan dengan masyarakat lainnya. /Tangkap layar YouTube/Channel Cah Solo

MANADOKU.COM - Sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Utara yang mendapat kota seribu gereja, Manado ternyata memiliki setidaknya enam kampung yang mayoritas penduduknya beragama Muslim.

Bahkan dalam data yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik (BPS), ternyata sepertiga dari penduduk Manado adalah umat Muslim.

Kota ini tidak hanya terkenal dengan keindahan alam dan keramahan penduduknya, tetapi juga dengan keberagaman komunitas Muslim yang ada.

Berikut adalah enam kampung Muslim terkenal di Manado yang menunjukkan harmoni dalam keberagaman.

Baca Juga: Deretan Jalan di Manado yang Paling Rawan Kecelakaan, Hati-hatilah

Banjer di Tikala Manado

Kampung Banjer, yang awalnya disebut Kampung Banjar, memiliki sejarah yang unik.

Nama ini berasal dari Pangeran Perbatasari dari Kesultanan Banjarmasin yang diasingkan oleh penjajah Belanda ke Manado pada tahun 1884.

Komunitas Banjar yang terbentuk ini kini berbaur dengan penduduk lokal, namun tetap menjaga tradisi dan kebudayaan mereka.

Kampung Banjer menjadi salah satu kampung Muslim yang penting di Manado.

Kampung Islam di Tuminting

Kampung Islam terletak di Kecamatan Tuminting dan mayoritas penduduknya beragama Islam.

Masjid Agung Awal Fathul Mubin menjadi pusat kegiatan keagamaan di kampung ini.

Sejarah Kampung Islam dimulai dari para pedagang Muslim dari Ternate, Gorontalo, Makassar, dan Jawa yang menetap dan membentuk komunitas ini.

Kegiatan keagamaan seperti pengajian dan Taman Pendidikan Al-Quran sangat aktif di sini.

Kampung Arab di Wenang

Kelurahan Istiqlal, juga dikenal sebagai Kampung Arab, adalah kawasan dengan mayoritas penduduk keturunan Arab.

Pada tahun 1800-an, banyak pedagang dan ulama dari Hadramaut menetap di sini.

Masjid Istiqlal menjadi pusat syiar Islam dengan kegiatan keagamaan yang semarak, terutama selama bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri.

Tradisi seperti Iwad dan Lemlempio memperkuat suasana Islami di kampung ini.

Kampung Pondol di Wenang

Kampung Pondol dihuni oleh banyak keturunan Jawa dan Ternate. Masjid Al Muttaqien, salah satu masjid paling bersejarah di Manado, menjadi pusat kegiatan keagamaan di kampung ini.

Kampung Pondol memiliki sejarah yang erat dengan kedatangan nelayan dan penyebar agama Islam dari Ternate.

Kini, penduduknya terus menjaga tradisi dan kebudayaan mereka.

Ketang Ternate Baru dan Ternate Tanjung di Singkil

Kelurahan Ternate Baru dan Ternate Tanjung banyak dihuni oleh etnis Gorontalo, Ternate, Sanger, dan Minahasa Muslim.

Kegiatan Plaza Ramadan yang diadakan selama bulan Ramadan, dengan kajian keislaman, musik dakwah, serta penjualan busana Muslim dan makanan halal, menjadi daya tarik utama di wilayah ini.

Syiar Islam begitu semarak di kampung ini, menjadikannya pusat kegiatan keagamaan yang penting.

Kampung Mahawu di Tuminting

Kampung Mahawu dikenal sebagai tempat tinggal umat Muslim dari etnis Gorontalo.

Tradisi Tumbilotohe yang melibatkan pemasangan lampu-lampu meriah dan pembuatan gapura hiasan bunga setiap bulan Ramadan menambah keunikan kampung ini.

Selain itu, banyak kegiatan keagamaan yang aktif dilakukan di sini, menjadikan Mahawu salah satu kampung Muslim yang penting di Manado.

Kota Manado dengan keberagaman kampung-kampung Muslimnya menunjukkan bagaimana Islam dan Kristen dapat hidup berdampingan dengan harmonis.

Kampung-kampung ini bukan hanya mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah, tetapi juga menjadi simbol kerukunan dan toleransi beragama di Indonesia.

Dengan jumlah umat Muslim yang mencapai sekitar 30% dari total penduduk, Manado menjadi contoh keberagaman yang harmonis di Indonesia.

Semoga artikel ini memberikan informasi yang bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui lebih dalam tentang keragaman budaya dan agama di Manado.

Jangan lupa untuk mengunjungi kampung-kampung ini saat berada di Manado untuk merasakan langsung kekayaan budaya dan tradisi yang ada.***

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah