Pidi Baiq Garap Novel ‘Dilan wo ai ni 1983’ di Tengah Ramainya Film ‘Ancika: Dia Yang Bersamaku 1995’

- 27 Januari 2024, 15:57 WIB
Pidi Baiq Garap Novel ‘Dilan wo ai ni 1983’ di Tengah Ramainya Film ‘Ancika: Dia Yang Bersamaku 1995’
Pidi Baiq Garap Novel ‘Dilan wo ai ni 1983’ di Tengah Ramainya Film ‘Ancika: Dia Yang Bersamaku 1995’ /Instagram @pidibaiq/

“Di sanalah Dilan mulai kenal pasar Marcado Lama, Toko Surabaya, kota Dili, Manatuto, Balibo, Viquque, Baucau, gereja Santa Cruz, dan Xanana Gusmao, pejuang kemerdekaan Timor Timur, yg dikenal sebagai tokoh pemberontak Fretilin.”

“Jaman itu susah air bersih, banyak kerbau dan juga buaya. Dor! Dor! Di Timor Timur, Dilan sekolah di SD yg ada di desa Bairo Pite. Itu sekolah negeri yg di belakangnya terdapat sungai Bebora.

“Teman sebangkunya adalah Antonion Ximenes Lopes dan dari si Lopes itulah Dilan mulai bisa sedikit bahasa Tetum (yaitu bahasa Timor Timur).

“Tahun 1983, setelah satu setengah tahun tinggal di Timor Timur, Dilan kembali ke Bandung dan sekolah di SD tempat dulu dia sekolah. Dilan pun bertemu lagi dengan teman2 lamanya,” bebernya.

Dalam karya terbarunya kali ini, Pidi Baiq juga memperkenalkan figur baru bernama Mei Lien, gadis Tionghoa, murid baru enam bulan pindahan dari Semarang.

“Dilan suka, tapi mana boleh anak kecil pacaran. Gak boleh, dan ini memang bukan novel tentang pacaran, hanya cinta monyet biasa di tengah ngerinya peristiwa penembakan misterius atau yg disingkat Petrus, yaitu suatu operasi rahasia yg berlangsung di jaman pemerintahan Orde Baru,” tambahnya.

“Dilan wo ai ni 1983” juga mengisahkan penyebab Dilan berhenti sekolah SMA dan baru melanjutkannya lagi pada tahun 1988.***

Halaman:

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini