Pernyataan Sikap Forum Pemred PRMN: Tegas Berpihak Palestina

5 November 2023, 14:29 WIB
Pernyataan sikap Forum Pemred PRMN terhadap Situasi di Palestina. /Pikiran Rakyat Media Network/

MANADOKU.COM – Konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina telah mencapai puncak brutalitasnya. Pada Selasa, 31 Oktober 2023, hingga Rabu, 1 November 2023, sebuah kamp pengungsi di Jabalia menjadi sasaran serangan selama dua hari berturut-turut.

Alasan serangan tersebut adalah adanya seorang komandan Hamas di wilayah tersebut, namun yang sebenarnya terjadi adalah hampir 200 orang tewas dan hampir 800 lainnya luka.

Jumlah korban di antara warga Palestina yang meninggal hingga Jumat, 3 November 2023, mencapai angka yang mengenaskan, yaitu 9.061 orang. Dari jumlah tersebut, 40 persennya adalah anak-anak, yang berjumlah 3.195 anak.

Bahkan, angka tersebut melampaui jumlah anak yang tewas dalam zona konflik di seluruh dunia setiap tahunnya sejak 2019. Hal ini terjadi hanya dalam tiga pekan sejak konflik antara Israel dan Hamas kembali meletus.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Akhirnya Kembalikan KTA PDIP

Selain itu, ada kekhawatiran bahwa jumlah korban akan terus bertambah karena lebih dari 1.000 anak-anak dilaporkan hilang di Gaza.

Tingginya jumlah anak-anak yang menjadi korban kekejaman Israel di Gaza melebihi jumlah anak-anak yang tewas dalam konflik bersenjata di 20 negara selama tiga tahun terakhir.

Data ini didasarkan pada laporan tahunan Sekretaris Jenderal PBB tentang Anak-anak dan Konflik Bersenjata.

Pada tahun 2022, jumlah anak yang tewas adalah 2.985, pada tahun 2021 sebanyak 2.515, pada tahun 2020 sebanyak 2.674, dan pada tahun 2019 sebanyak 4.019 anak.

Jason Lee, Direktur Save The Children, dengan tegas menyatakan bahwa tindakan kekerasan selama tiga pekan ini telah merenggut anak-anak dari keluarga mereka dan merusak hidup mereka dengan sangat cepat.

Oleh karena itu, gencatan senjata harus menjadi prioritas utama. Komunitas internasional harus menempatkan kemanusiaan di atas politik.

Ketika anak-anak terus tewas dan terluka, kita tidak dapat lagi menunda upaya untuk mengakhiri penderitaan ini.

Mendukung Rakyat Palestina: Sebuah Panggilan untuk Keadilan

Kisah-kisah yang mengharukan tentang korban kekejaman Israel di Palestina telah menyebar di seluruh dunia. Salah satunya adalah kisah Razan al Najjar, seorang perawat berusia 21 tahun yang tewas ditembak oleh tentara Israel saat memberikan pertolongan pertama kepada demonstran pada 1 Juni 2018.

Razan adalah seorang sukarelawan Palang Merah yang dengan penuh dedikasi berusaha menyelamatkan nyawa orang yang terluka akibat kekejaman penjajah Israel. Namun, nyawanya pun menjadi korban dari konflik yang tak berkesudahan.

Kisah lain yang sangat mengharukan adalah kisah Mohammed al Durrah, seorang anak berusia 12 tahun yang meninggal di pelukan ayahnya pada 30 September 2000.

Durrah tertembak oleh tentara Israel saat berlindung di persimpangan Netzarim, dekat kamp pengungsi Jabalia. Video yang merekam detik-detik kematian Durrah telah menjadi simbol dari penderitaan rakyat Palestina di bawah penjajahan Israel.

Juga tak boleh kita lupakan kisah Izz al Din al Sammak, seorang anak berusia 13 tahun yang gugur saat serangan udara Israel melanda Gaza pada 10 Oktober 2023.

Izz adalah seorang anak yang difabel, yang tidak dapat berbicara, berjalan, atau mendengar, namun ia memiliki perasaan seperti manusia lainnya. Ia meninggal bersama ibu dan saudara perempuannya di rumah mereka yang hancur akibat bom Israel.

Foto-foto jenazah mereka yang dipeluk oleh ayah dan saudara laki-laki mereka telah menyebar di seluruh dunia, memicu kemarahan dan kesedihan.

Mereka adalah contoh nyata dari rakyat Palestina yang menjadi korban kebiadaban Israel. Mereka adalah manusia dengan harapan, mimpi, keluarga, dan hak-hak yang sama seperti kita semua.

Tidak ada alasan untuk memperlakukan mereka dengan tidak adil, tidak manusiawi, atau tidak beradab. Mereka berhak mendapatkan kebebasan, kedamaian, dan keadilan.

Kita semua memiliki kewajiban moral untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaan dan kedaulatan.

Tindakan brutal penjajahan Israel yang melanggar hukum internasional dan hak asasi manusia harus diberhentikan dan dikecam oleh seluruh dunia.

Indonesia telah menunjukkan sikap yang tegas dalam Sidang Majelis Umum PBB tentang Palestina pada tanggal 26 Oktober 2023.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menekankan perlindungan warga sipil dan mendesak agar bantuan kemanusiaan dapat mencapai Gaza tanpa hambatan.

Saat ini, setiap detik sangat berharga dalam upaya mengakhiri penderitaan di Palestina.

Pernyataan sikap Forum Pemimpin Redaksi PRMN

Menyikapi situasi di atas, Forum Pemimpin Redaksi Pikiran Rakyat Media Network tidak bisa lagi bersikap netral. Forum Pemred PRMN perlu menyatakan keberpihakannya terhadap Palestina.

Sesuai kapasitasnya sebagai media massa, yang ada di garis depan penyebaran informasi, keberpihakan itu kami tampilkan dalam bentuk-bentuk di bawah ini

  1. Penggunaan kata ‘penjajah’ yang disandingkan dengan kata ‘Israel’ dalam konten yang dipublikasikan.
  2. Memakai istilah ‘genosida’ serta ‘pembantaian’ untuk apa yang terjadi di Palestina dalam konten yang dipublikasikan.
  3. Menyampaikan berita situasi di Palestina yang berimbang dan menghindari narasi tunggal dari media-media dari negara pendukung penjajah Israel
  4. Mendukung penuh langkah pemerintah Indonesia di tingkat internasional dalam memperjuangkan perdamaian dan bantuan kemanusiaan.

Desakan kepada penjajah Israel untuk menghentikan segala agresi dan kekerasan harus terus digaungkan. Segala doa dipanjatkan untuk mewujudkan solusi damai dan permanen. Inilah sikap kita, sebagai manusia yang beradab.

Dan Brown berkata dalam Inferno, “Tempat terlaknat di neraka telah disiapkan bagi mereka yang tetap bersikap netral ketika krisis moral melanda.”***

Editor: Sahril Kadir

Tags

Terkini

Terpopuler